Jumat, 26 Agustus 2011

"Badai rindu"

Siang merangas….
Badai debu mengamuk
Hantam dinding nuraniku
Ada perih
Lirih
Aku tak bisa menipu
Aku merindukanmu
Ya….
Aku merindu….
Kasih…..
Jangan kau tinggalkan aku
Di gulungan badai yang menggila……

MG, 26 Agustus 2011








Rabu, 24 Agustus 2011

Mohon ku


28 cahaya lagi di pinggir tahun
Tanyaku pendar, jawabmu samar
Ini tanya bukan lagi Tanya
Tapi sebuah mohon
Sebagai wanita aku merayu
Sebagai perempuan Malu kupunya terbuang
Simpuh, menghiba
Mohon kembali dalam pelukku
Ulang kemesraan yang pernah ada

Janji ini setegar kristal: ku akan berubah
Tak seperti kau bilang
Aku mengekangmu

Tangis ini sedu yang terlalu merdu
Mencoba mencairkan paling hatimu
Sementara kau punya hanya gumam

Mmm... mau sampai kapan?

Aku butuh kehidupanku…
Normal seperti lainnya…
Aku mohon beri waktu
Dimana harus membiasakan diri
tanpa sapa, cumbumu

Ahhh...
Sampai akhir tahun saja
Yah....
Sampai akhir tahun ini
pegang kata-kataku...!

MG, HK., 25 Agustus 2011

Senin, 15 Agustus 2011

Jalanan Pagi

jalanan yang ku lewati pagi ini terlihat begitu cantik....

jejeran pohon-pohon yang baru tumbuh menambah kecantikan suasana pagi ini....

sinar mentari membias menebar kehangatan....

seperti biasa ku duduk di boncengan...

kucoba memeluk erat ....

seperti biasa juga laju motor sangat cepat...

seakan tak mau memberi kesempatan padaku untuk lebih lama menikmati kecantikan pagi ini.....

ku pejamkan mata dan kucoba menghirup udara yang memang tak sesegar di pegunungan....

tapi pagi ini sungguh terlihat cantik dan indah...

aaahhh andai semua juga dapat kulihat cantik dan indah...

bukan hanya jalanan pagi ini......

Kamis, 11 Agustus 2011

selayang asa

Mmmm
Jadi ini rasanya
Duduk disini
Dimana kau akan betah belama lama
Dan melupa segalanya

Mmmm
Gak ada yang berbeda
Dengan ruang dan tempat yang ada
Aaahhhhh
Lantas apa yang membuat kau begitu nyaman berada disini

Ada hal yang lainkah?
Ada apa?
Mengapa?
Sungguh aku ingin tau jawabnya
Tapi jujur akupun takut untuk tahu

Sudahlah...
Biarkanlah apa adanya
Apapun itu
Kau tetap kasihku

MG, 11 agustus 2011





Minggu, 07 Agustus 2011

CORETAN DUKA

pagi berselimut kabut
kelam melukis panorama
mata berkaca kaca menyimpan luka
percaya akan kasih tapi terlupa

akankah sinar fajar menguak duka
aliran air mulai mengalir dilekuk pipi
hangat menyerap ari
namun tak mampu menghapus luka disanubari

dinding dinding kalbu mulai kusam
dengan coretan coretan kebencian
mampukah kau akan menghapus guratan itu
kembalikan rinduku jangan kau campur dengan empedu

MG, 18 Juli 2011 jam 7:46

Kamis, 04 Agustus 2011

RUANG

Ku terpaku di ruang yang begitu lapang....
ruang dimana ku simpan semua kenangan...
Satu satu mulai mengabur dan hilang...
Kini hanya sekotak berkas yang tak mampu ku buang....

Ada rindu disana...
Ada tawamu disana...
Ada senyummu disana...
Ada marahmu disana...
Semua tergambar nyata..
Seakan baru saja kemarin kau disini...
Semua masih begitu hangat kurasa..

Apa yang kau goreskan...
Apa yang kau gambarkan...
Membuat ku tak bisa melupa...
Kotak kecil berisi file file kenangan tentangmu...
Biarlah tetap mengisi ruang yang kini begitu terasa lapang....

Ruang hatiku...
Tempat berlabuh kau dulu...

MG, 12 Juli 2011 jam 22:08

MAAF

kau bertanya padaku...
apakah kau sayang aku?..
YA....!!!!
jawabku lantang dan pasti...
kau bertanya lagi padaku...
Yakin kah?....
kali ini ku diam dan menunduk....
yakinkah aku....?????
ahhhh hanya getar-getar rindu yang ada dihatiku..
ada bias cinta diwajahku...
hanya kutak yakin ini untukmu...
maafkan aku....

MG, 12 Juli 2011 jam 10:53

DIRIMU

diamlah disitu....
ku akan datang menghampirimu...
ku tau waktu dan ruang dimana kau selalu duduk dipojok sana...
matamu tak akan lepas dari laptopmu...
jarimu akan sibuk memijit tut tut keyboard dengan fasihnya..
lihatlah seekor nyamuk hinggappun kau tak tau...

diamlah disitu..
seperti biasa aku akan menggodamu...
memelukmu dengan penuh gairah...
mencumbumu dengan penuh gelora...
dan seperti biasa...
kau pun hanya akan bilang...
sudahlah....,  malam belum larut dan kekasihpun belum tidur...

diamlah disitu...
karena hanya disitu aku bisa melihatmu ...
sambil merebahkan tubuhku...
berharap kau bangkit dan menghampiriku...
dan seperti biasa sampai mata ini terserang kantuk dan
terlelap kau pasti masih diam disitu...

itulah DIRIMU.....
kasihku..
rinduku...
cinta abadiku...

MG

KAKAK GENDONGLAH AKU!

kakak...gendonglah aku!

lama sudah aku duduk termenung dipantai ini...
melihat ombak bergulung gulung menepi ..
selaksa buih buih memutih menyertai..
dan camarpun beterbangan mengitari...

kakak...
lama sudah aku merindui senja datang..
dan melepasnya bersama tirai malam yang tergerai..
tuk sebuah harapan terkenang
menata puing puing berserakan

kakak..
lama sudah aku menunggu fajar menyapa
ingin kulihat embun yang jatuh ke pasir pantai
dan menyentuh ujung kakiku
membasahi jiwaku…

kakak..
mau kah?...
maukah kau ?

maukah kau menggendongku...
aku ingin pulang..

maukah?

MG, CRM, 1 AGT 2011

SEBUAH TANYA

31 hari di ekor tahun

resah ini mengubur dirinya pada  warnamu

gundah tak berkesudahan bertumpu di rasamu

hambar....

kangen ini sudah jauh ranggas...

tiada oase untuk sebutir cinta..

sunyi... pedih... perih... bergantian dan ritmis

berlomba dengan risik hujan rintik-rintik

beku, …aku tak ada lagi tuk mengisi harimu...


lalu, …betapa ku beranikan untuk sebuah tanya

apakah masih sayang itu? masihkah aku pelabuhan kecilmu?

jawabmu, membuat aku kelu

"dulu, tapi sekarang tidak..."

 ku katup gigit bibirku menahan tangis..
kuberanikan sebuah tanya lagi..

"apakah ada wanita lain?"

sedikit membuatku lega tapi masih tersimpan tanya

"Tidak ada" 

kuberanikan lagi sebuah tanya

o……

"lantas kenapa kau berubah, dan semakin menjauh?"

Jawabmu membuat alur disekujur tanyaku semakin risau

"kita berjalan dikoridor yang salah, aku ingin mendapat ridhoNya,"

kenapa tidak kudengar ucap itu 5 tahun lalu...

kenapa???

MG, HK 04 Agustus 2011

MASIH ADA YANG BELUM SELESAI DIANTARA KITA

Mendulang rindu,
diantara kerikil dan debu
menyibak tajamnya karang
tak peduli perih yang ditorehkan
setia mengais-ngais sisa ....
serpihan-serpihan...
butir demi butir walau terlihat basi..

sudahlah, cinta...
lepaskan semua!!!
biarkanlah terbang...jauh....jauuuuhhhhh....
biarkan menghilang bersama badai...
leyap bersama gelap...

hentikanlah, cinta...
sudah tak ada guna..
hanya menambah goresan luka..
walau semua terlihat biasa-biasa saja
tapi jauh dilubuk sana...
aku bisa merasa, apa yang kau rasa...

Tidak!!!!
tak ada yang boleh berlalu..
tak ada yang boleh melenyap...
karena kau tau...
"MASIH ADA YANG BELUM SELESAI DIANTARA KITA"

DUA WANITA

Persembahan untuk bunda, sahabat, teman sejawatku yang akan pensiun bulan ini...

 Kau bawel...
Tapi tak rewel...
Bicaramu menggema...
Seluruh ruang menggema...
Bibir tipis mungilmu...
Lincah berceloteh apa saja...
Berbagi ceria mengundang rasa..
Tanpa lelah, bagai tak pernah ada lara terucap disana...
Banyak yang rindukan kalau kau tiada..
Candamu memendam rindu sapa didada..
Jadi tanya kala bibir itu diam tak bersuara...
Adakah yang hilang tak beserta?


Kau diam,....
Tenang bagai pualam..
Wajah dan kerut tuamu penuh kedewasaan...
Bibir selalu terkatup, seakan enggan menyapa..
Raut wajahmu merona, kala tertatap awan senja...
Bicara seadanya, namun kadang mampu mengundang gelak tawa..
Kau sederhana tapi tampilannmu penuh makna...
Kini hadirmu diruang ini, hanya menghitung hari...
Pengabdianmu tuntas sudah..
Kau kan kembali..
Kembali kerumah, nikmati masa tua..
Nikmati segala rasa yang tlah ada..

Kita adalah wanita...
Dengan rentang usia yang jauh berbeda...
Kita adalah wanita..
dan tetap punya rasa yang sama.





MG, CRM  25 Juli 2011

JAWABANMU

terima kasih atas jawabanmu
kebencianku pada diriku sendiri kini terjawab sudah
inilah aku mawar berduri penebar luka
mawar yang mempesona dengan segenggam dendam membara
mawar penggoda dan penusuk jiwa
inilah aku..
mawar gurun yang akan tetap setia pada janji
akan menunggu sampai kau datang mengajakku
kembali kerumah..
menjadi mawar penghias taman sebuah cinta....

inilah jawabanmu yang membuat ku lega
untuk sahabat-sahabat inilah mawar dari pandangan seorang yang pernah kulukai
hanya karena dendamku semata...
kepada kumbang yang bernama "PRIA"

bertemu denganmu lagi-denganmu,dengan kalimatmu,yang engkau atas namakan itu cinta,rindudan sebagainya.tentang senyummu yang asin,tentang kerlingmu yang menggoda-yang aku pernah tahu rasanya,semua.

engkau memaksaku melupakanmu,lalu berlalu...
dan aku melepasmu.melupakanmu!.

aku sakit.tapi itulah resiko jatuh suka.
kejam?ahh..tidak juga.untuk hal suka menyuka sekalipun.tidak ada yang sederhana.tak akan ada yang hanya polos-polos saja--mencintai seperti anak kecil,hari ini menangis tetapi esok hari bermain rasa lalu dengan gegap gempita,menggebu-gebu,lalu jatuh cinta lagi.itulah cintamu.

dan beruntunglah aku,karena;
AKU TAK PERNAH MENCINTAIMU!.Semenjak dulu.

ada jeda yang tercipta.telah engkau ciptakan.ia adalah “antara” yang membuat kita,engkau dan aku akan sama-sama melihat pada hitam mata kita sendiri,pada kenangan yang tak layak untuk dikenang lagi. mereka saling berjabat tangan lalu berucap “sekian dan terima kasih.”

KAU TAK PERNAH MENCINTAIKU

ingin kukatakan pada malam..
ingin kubisikan pada anginnya yang berhembus perlahan...
aku terlalu takut mengakui...
aku masih merindumu...
aku terlalu takut menghadapi kenyataan..
kalau kau sudah tak merinduku...

ingin kucaci kelamnya...
kuhardik cekamnya...
selalu membayang kenangan..
seakan baru saja berlalu..
harum tubuhmu masih saja tercium...
hangat bibirmu masih saja terasa...

ingin ku mohon pada damaimu
ingin kumerayu pada sunyimu
ijinkan aku mendengar satu saja kalimat darimu
"kau tak pernah mencintaiku, dari dulu"
andai kau membaca dan dimanapun kau berada
katakan padaku...
"KAU TAK PERNAH MENCINTAIKU"

Benci ku tak beralasan

aku benci kalian semua...!!!!!
aku juga muak denganmu..!!!
entah pantas atau tidak kumenulis ini
tapi inilah yang kurasakan saat ini
melihat senyummu...
mendengar sapamu..
dulu semua begitu indah dan kutunggu
tidak saat ini...

maaf....
lembaran itu menghantuiku ...

ENTAHLAH

terik memanggang
peluh bercucuran
tubuh letih tertatih terpanggang aspal jalanan
bajumu lusuh memikul keranjang
hitam berkerut melukis wajah renta
bapak sudah makan?
sapa ku tulus bercampur iba..
belum neng...jawabnya lirih
mau bapak saya pesankan makanan.?
terima kasih neng, bapak tidak bisa makan selama keluarga bapak dirumah juga belum makan...
ahhhh...terasa sakit menusuk bathinku...
pilu ...
aku membisu...
renta tubuhmu tapi jiwamu lebih perkasa dari orang berdasi disana....

SPASI LUKA

Waktu kemarin tidaklah singkat
waktu terlelap karena lelahnya raga
tak akan menghabiskan setengah perjalanan jarum jam yang berputar perlahan...
terlupa dan tidak sengaja hanya terpisah oleh spasi rasa

makin mendalam luka yang kau torehkan
menambah goresan luka yang kemarin kemarin
luka yang satu persatu kau torehkan
perlahan lahan namun menambah dalam
entahlah....
akankah luka ini akan bisa terbalut?
atau akan membusuk...!!!!
berulat dan memborok selamanya..
menabur bau busuk diantara duri duri mawar dan
tajamnya ranting yang menusuk telapak tangan

tak ada kata kata cemburu
yang ada rasa takut yang bergelayut
menekan luka semakin perih
karena cuka yang kau balurkan


DIANTARA CINTA DAN DENDAM

Hatiku bimbang diujung senja
Anganku terbang kealam kenangan
Kau menghampiriku dan kuberlari malu

Hatiku resah diambang malam
Ketika kupergi menjauh
Tinggalkan kau dengan sejuta luka

Lihatlah bulan cemberut kusam
Dan bintang enggan berkedip
Sementara aku termenung di kelam malam

Ku yakin kau tertawa saat ini
Mencibir dengan sejuta kecam
Ah kau mawar gurun ...
Diantara cinta dan dendam

Akankah kembali senja kugenggam
Tertawa dengan beribu canda
Membangun istana dimana ada rindu disana
*************************************

PESONAKU

Langit menangis..
Airnya tumpah membasah bumi..
Anginpun berontak..
kilat menyambar bersahutan
Bagai irama kemarahan...

Aku lelah..
Lelah dengan apa yang kurasa...
Lelah dengan apa yang kulalui...
"pesonaku mencelakaiku"...
Mungkin itulah tepatnya..

AMARAH PAGI

amarah pagiku datang
ingin ku teriak dan mencaci hari
pergi!!!!
ingin kuteriak itu...
tapi bibir ini tak mampu berucap
panas membakar jiwa
memdidih ...
berkobar..
ingin kululuhlantakan rasa..

kenapa.....??????
Kenapa.....????????????????/
aku benci semua.............
kenapa???

kenapa hanya air mengalir panas di pipi yang kurasa...
tahu kah Kau???
dan kurasa kau tak tahu....

JAWABAN

Aku malu pada mentari yang sudah terbelalak....
ku tak menemu embun hari ini....
semua karena dirimu..
karena pelukmu..

menghabiskan malam dalam hangat pelukmu...
dalam gairah cintamu...
tidur dalam dekapmu ...
berkelana berdua dialam mimpi yang nyata...

jangan lagi kau bertanya, apakah aku sayang kamu ?
Apakah aku cinta kamu?
karena jujur aku tak mampu menjawabnya dengan kata-kata...
tak akan ada kalimat yang mampu menyampaikan rasa ini padamu..
hanya dengan diriku...
ya diriku...
JAWABAN untukmu...